WAKTU CIREBON

Minggu, 29 September 2013

Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, dengan pendidikan manusia dapat mengetahui sesuatu yang belum diketahui dan menggali sumber daya manusia yang berkualitas. Sejak lahir manusia membutuhkan pendidikan. Pada saat itu pendidik yang paling berperan yaitu orang tua. Orang tua sebagai seorang pendidik sudah seharusnya mengetahui tujuan pendidikan itu sendiri dan bagaimana langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Begitu juga dengan seorang guru harus mampu membimbing peserta didik ke arah tujuan pendidikan.
Sampai saat ini, isu pendidikan masih mendapat perhatian yang sangat besar dari masyarakat. Hal ini merupakan dampak  dari keinginan seluruh masyarakat indonesia yang ingin mewujudkan mutu pendidikan indonesia yang lebih baik.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dilihat begitu kompleksnya permasalahan tentang pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, penulis merumuskan beberapa masalah dalam penulisan makalah ini.
1.      Apakah pengertian dan tujuan pendidikan?
2.      Bagimana hubungan  hakekat manusia dengan pendidikan?
3.       Bagaimana peran pendidikan dalam kehidupan manusia?

C.    Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1.      Mengetahui pengertian dan hakekat pendidikan.
2.      Mengetahui hubungan hakekat manusia dan pendidikan.
3.      Mengetahui peran pendidikan dalam kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pendidikan

            Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang akar katanya “pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya bimbingan. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan menjadi “Education”. Education berasal dari bahasa Yunani “educare” yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.

Definisi pendidikan menurut para ahli:

a.      Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda yang pendidikannya berorientasi ke Eropa dan lebih menekankan kepada teori-teori (ilmu). Dapat dikenal dengan bukunya Paedagogik Teoritis Sistematis. Menurut ahli ini pendidikan adalah : “bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
b.      John Dewey seorang ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatisme dan dinamis, pendidikan (education) diartikan sebagai “Proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia”. Menurutnya hidup itu adalah suatu proses yang selalu berubah, tidak satupun yang abadi. Karena kehidupan itu adalah pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan bathin tanpa dibatasi oleh usia. Dengan kata lain pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk membantu pertumbuhan dalam proses hidup tersebut dengan membentukan kecakapan fundamental atau kecakapan dasar yang mencakup aspek intelektual dan emosional yang berguna atau bermanfaat bagi manusia terutama bagi dirinya sendiri dan bagi alam sekitar.
c.       Driyarkara tokoh pendidikan kita yang sudah almarhum, tetapi pandangannya masih tetap aktual pada masa sekarang dan bahkan pada masa yang akan datang. Rumusan pertama pokok pemikirannya adalah pemanusiaan, di mana pendidik memanusiakan dan anak didik memanusiakan diri. Jadi, pendidikan berarti pemanusiaan. Berdasarkan pokok pemikiran tersebut, definisi yang dikemukakan adalah sebagai berikut : Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan “tri tunggal” ayah, ibu dan anak di mana terjadi pemanusiaan anak dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai purnawan.
d.      Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidikan Nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup , kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya”.

Menurut Ki Hadjar Dewantara terdapat lima asas dalam pendidikan yaitu :
1.      Asas kemerdekaan; Memberikan kemerdekaan kepada anak didik, tetapi bukan kebebasan yang leluasa, terbuka (semau gue), melainkan kebebasan yang dituntun oleh kodrat alam, baik dalam kehidupan individu maupun sebagai anggota masyarakat.
2.      Asas kodrat Alam; Pada dasarnya manusia itu sebagai makhluk yang menjadi satu dengan kodrat alam, tidak dapat lepas dari aturan main (Sunatullah), tiap orang diberi keleluasaan, dibiarkan, dibimbing untuk berkembang secara wajar menurut kodratnya.
3.      Asas kebudayaan; Berakar dari kebudayaan bangsa, namun mengikuti kebudyaan luar yang telah maju sesuai dengan jaman. Kemajuan dunia terus diikuti, namun kebudayaan sendiri tetap menjadi acauan utama (jati diri).
4.      Asas kebangsaan; Membina kesatuan kebangsaan, perasaan satu dalam suka dan duka, perjuangan bangsa, dengan tetap menghargai bangsa lain, menciptakan keserasian dengan bangsa lain.
5.      Asas kemanusiaan; Mendidik anak menjadi manusia yang manusiawi sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan.

B.     Tujuan Pendidikan
Menurut E. Mulyasa  Secara makro pendidikan  nasional bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendididkan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh.
Tujuan pendidikan adalah sutau faktor yang sangat penting dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau hendak dituju oleh pendidikan. Di samping itu, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu pendidikan serta menentukan kearah mana peserta  didik akan dibawa.

C.    Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki kemampuan intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh.
Berbagai aspek hakikat manusia, pada dasarnya adalah  potensi yang harus diwujudkan setiap orang, sebab itu bahwa berbagai aspek hakikat manusia merupakan sosok manusia ideal, merupakan gambaran manusia yang dicita-citakan atau yang menjadi tujuan.Sosok manusia ideal tersebut melainkan harus diupayakan untuk diwujudkan.

Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik bersifat jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, manusia memerlukan pendidikan demi mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia.
Pada dasarnya, ada dua pokok permasalahan tentang hakikat manusia.Pertama, telah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan di muka bumi ini.Kedua, telah tentang sifat manusia dan karakteristik yang menjadi ciri hususnya serta hubungannya dengan fitrah manusia
Manusia makhluk individu, yaitu makhluk yang memiki jati diri, dan memiliki ciri perbedaan. Namun, pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya yang saling berintraksi dengan lingkungannya.

D.    Peran Pendidikan Bagi  Kehidupan Manusia

      Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan manusia dibarengi dengan pendidikan maka kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik. Ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa ilmu, manusia akan buta dalam segalanya. Ada banyak hal yang dapat diambil manfaatnya dari
 ilmu pengetahuan ini diantaranya yaitu manfaat adanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya ilmu tersebut, manusia dapat menemukan lampu, komputer, televisi, dan lain-lain.
            Kesadaran akan pentingnya manfaat pendidikan dapat memberikan prestasi yang intelektual bagi manusia yang terlibat didalamnya. Belakangan ini kesadaran akan manfaat pentingnya pendidikan sebagai penunjang menciptakan sumber daya manusia dirasakan sudah tidak ada lagi. Ketika bukan lagi keutamaan, kasih dan keadilan yang ditanamkan dalam konsep pendidikan, melainkan mencari keuntungan materi dan kekuasan atau adanya komersialisasi di dunia pendidikan, ini akan menjadi sebab utama terjadinya praktik pendidikan diskriminatif.
Dengan adanya aktivitas dan lembaga-lembaga pendidikan sudah dapat membantu manusia  dalam mengatasi masalah  dari perkembangan manusia itu sendiri. Pendidikan yang akan membentuk manusia dengan tingkah laku tertentu dan dalam keadaan tertentu pula. Jika  pendidikan itu di katakan sebagai suatu propesi, maka pendidik pun akan menekuni pekerjaan tersebut karena memang sudah menjadi tugas seorang guru dalam mendidik dan maengajar anak-anak didiknya. Seperti sebuah istilah guru tanpa tanda jasa, pendidik tidak pernah menginginkan hal yang lebih selain dari keberhasilan anak didiknya.
Adapun lembaga pendidikan yang pertama ditekuni oleh seorang anak yaitu  lembaga pendidikan keluarga. Keluarga merupakan wadah yang sangat penting dalam membentuk watak dan pribadi seorang individu. Selain itu, ada juga lembaga pendidikan sekolah  yang berfungsi juga membantu keluarga untuk medidik anak-anak. Anak-anak mendapatkan pendidikan di lembaga ini, apa yang tidak  di dapat di dalam keluarga atau karena kedua orang tuanya tidak terlalu memperhatikan anak tersebut, maka anak itu akan dididik disini.





























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas,kita dapat menarik kesimpulan antara lain:
·         Pendidikan merupakan proses panjang yang dalam pelaksanaannya banyak ditemui berbagai macam masalah terutama pada zaman yang semakin canggih ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu pengetahuan kita semakin sempit sehingga membawa pengaruh yang sangat besar  bagi masyrakat.
·         Tujuan pendidikan adalah untuk mengatasi kebodohan dan keterbelakangan  yang sudah terbukti merupakan sasaran utama bagi munculnya penjajahan, penindasan, dan perilaku yang tidak berprikemanusian, Oleh karena itu, masyrakat Indonesia harus lebih meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas.
·         Pendidikan juga berpengaruh dalam kehidupan, dengan pendidikan seseorang dapat mengetahui mana yang baik dan yang buruk


















DAFTAR PUSTAKA

Tata Abdulah. 2004. Landasan dan Prinsip Pendidikan Umum (Makalah). Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI Bandung
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar – Dasar Pendidikan, Surabaya, Usana Offset.


Senin, 10 Desember 2012



ASBAB AN-NUZUL
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mandiri Pada Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen : Indrya Mulyaningsih M.Pd










SITI KHUMAEROH
NIM    : 14121110119



SEMESTER I
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PAI-D
                

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2012 M/1434 H